Tuesday, 16 December 2014

Kandungan Buah Merah di Koleksi Baru Sariayu

Selasa, 16 Desember 2014 - 13:55 wib, OKZone
KEINDAHAN alam Papua tidak diragukan lagi. Salah satunya buah merah, yang menjadi kandungan koleksi make up baru dari Sariayu Martha Tilaar untuk 2015.

Direktur PT Martha Beauty Gallery Pinkan Tilaar mengatakan bahwa pemilihan warna tren make up Sariayu untuk 2015 sangat cocok untuk warna kulit wanita Indonesia. Warna-warnanya cenderung alami.

“Pemilihan paket palet juga disesuaikan sehingga penggunanya dapat memilih turunan warna yang disukai,” kata Pinkan kepada Okezone di Jakarta, baru-baru ini.

Seperti apa koleksi make up Sariayu dengan warna alami khas Pulau Papua? Eye shadow keluaran Sariayu Martha Tilaar terdiri dari tiga koleksi dengan enam warna press powder dan tiga warna creamy. Koleksi pertama diberi nama Papua 1, terdiri atas paduan warna biru, silver (creamy), dan toska yang terinspirasi dari keindahan alam Raja Ampat berbingkai laut jernih bernuansa gradasi biru dan toska.

Koleksi kedua diberi nama Papua 2, yang terinspirasi dari seni ukir khas Papua. Palet didominasi dengan warna-warna alami, seperti cokelat, krem, dan emas kehijauan. Sementara, koleksi ketiga diberi nama Papua 3, yang terdiri dari warna oranye, kuning keemasan, dan ungu. Warna-warna pada Papua 3 terinspirasi oleh cantiknya warna bulu burung cenderawasih, fauna khas Papua.

Ragam warna tersebut juga diaplikasikan Sariayu Martha Tilaar ke dalam duo lipstick unik, yang memadukan dua warna sekaligus dalam satu kemasan. Duo lipstick juga dibagi dalam tiga pilihan kombinasi aksi, yakni Papua 1, Papua 2, dan Papua 3.

“Papua 1 terdiri dari warna merah dan peach, Papua 2 terdiri dari warna pink fuschia dan baby pink. Kalau yang Papua 3, terdiri dari wana oranye dan ungu,” jelas salah seorang staf Sariayu Martha Tilaar.

Sementara koleksi terakhir, berupa eye liner pencil. Dengan formula waterproof, ada tiga pilihan warna pensil, yakni biru, hitam, dan putih. Sariayu Martha Tilaar juga mengeluarkan satu koleksi lainnya berupa maskara, yang juga memiliki formula tahan air.

Menariknya, semua koleksi make up tools tersebut mengandung pandanus conoideus fruit oil atau buah merah khas Papua, dan vitamin E sebagai antioksidan.

“Koleksi ini juga mengandung UV filter yang akan melindungi kulit dari sinar matahari dan natural moisturizer, yang fungsinya untuk menjaga kelembapan kulit,” tutupnya.

(fik)

Tuesday, 8 April 2014

Gubernur Deklarasikan Wajib Tanam Buah Merah

Tuesday, 08-04-2014, SuluhPAPUA

Jayapura (SULPA)  – Gubernur Papua Lukas Enembe,SIP.MH mendeklarasikan gerakan wajib tanam buah merah sebagai komoditas unggulan unggulan provinsi Papua, dan menginstruksikan kepada Bupati/Walikota menanam buah merah.

      Deklarasi oleh Gubernur Papua dilakukan disela-sela acara 1 tahun gerakan bangkit mandiri dan sejahtera bersama Gubernur dan Wakil Gubernur Lukas Enembe,SIP,MH – Klemen Tinal,SE,MM, bertempat di Sasana Krida Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Senin (7/4/2014) kemarin.

     Gerakan menanam buah merah bagi seluruh masyarakat Papua dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat yang belum memiliki pekerjaan.

     Menurut Lukas Enembe, deklarasi ini merupakan sebuah perenungan selama satu tahun. Karena dirinya menilai tak ada cara lain lagi untuk dapat memberdayakan orang Papua.

     “Karena itu, saya mau mendeklarasikan gerakan tanam buah merah. sehingga orang Papua wajib untuk menanam buah merah. Kalau saya suruh orang Papua tanam kelapa sawit, dia tidak punya kemampuan karena dari nenek moyangnya tidak pernah menanam tanaman ini. Itulah sebabnya yang terbaik bagi orang Papua adalah harus tanam buah merah karena apa yang dihasilkan kelapa sawit sama dengan buah merah (nilai investasinya),”jelasnya.

     Lanjut Gubernur, pihaknya sudah mendengar dari semua pihak baik para ahli maupun masyarakat bahwa ternyata buah merah kedepan dapat menjadi primadona dan produk unggulan Papua selain tanaman kopi dan kakao.

     Oleh karenanya, tahun depan Pemerintah Provinsi akan menggunakan pola PIR (Perkebunan Inti Rakyat) dengan mengajak masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan untuk diarahkan menanam buah merah di seluruh kabupaten kota.

     “Jadi ini penting karena ternyata Burung Cenderawasih punya makanan utama adalah buah merah. Itu makanan pokoknya, sehingga kalau ada lagu yang menyatakan “surga kecil jatuh ke bumi” itu juga ada benarnya.

     Dalam artian Burung Cenderawasih dan Buah Merah merupakan “suami istri”, sehingga Burung Cenderawasih disebut burung surga sementara buah merah disebut buah surga. Burung surga menjadi cantik dan elok karena makan makanan surga”. “Karena itu, saya deklarasikan bahwa buah merah merupakan buah surga.

     Pada kesempatan itu Gubernur menyerukan kepada seluruh Bupati di Papua untuk ikut menanam buah merah dimasing-masing wilayahnya. Sebab buah tersebut bakal dijadikan jus guna dipatenkan sebagai minuman PON 2020.

(D/JAC/R2/lo2)