Apakah buah merah?
Buah merah (Pandanus conoideus) atau yang dikenal luas di Wamena dengan nama tawi / sauk ekendi atau dalam Tok Pisin di Papua New Guinea disebut Morita, adalah tanaman asli pulau New Guinea yang tumbuh di dataran rendah (40 m dpl) sampai dataran tinggi (2.000 m dpl). Namun populasi terbanyak terdapat di dataran dengan ketinggian 1.200 hingga 2.000 m dpl.Buah merah biasa tumbuh bergerombol dalam satu area, jarang tumbuh menyendiri.
Buah merah tumbuh di daerah dengan suhu di bawah 17 derajat Celcius dengan curah hujan rata-rata 186 mm per bulan dan jumlah penyinaran matahari 57% dan tekanan udara rata-rata 896 mb.
Tanaman Buah Merah termasuk tanaman keluarga pandan-pandanan dgn pohon menyerupai pandan, namun tinggi tanaman dapat mencapai 16m dengan tinggi batang bebas cabang sendiri setinggi 5 sampai 8 m yang diperkokoh akar-akar tunjang pada batang sebelah bawah. Kultivar buah berbentuk lonjong dgn kuncup tertutup daun buah.
Buah Merah sendiri panjang buahnya mencapai 55 cm, diameter 10-15 cm, dan bobot 2-3 kg. Warnanya saat matang berwarna merah maroon terang. Walau sebenarnya ada jenis tanaman ini yg berbuah berwarna coklat dan coklat-kekuningan.
Buah merah sudah secara turun-temurun dikonsumsi oleh masyarakat Papua sebagai makanan tambahan pada musimnya (Juli - Maret) setiap tahun.
Kandungan Buah Merah
Masih menurut sumber yang sama. Merujuk pada penelitian
tentang khasiat pengobatan Buah Merah pertama kali dilakukan oleh peneliti
dosen Universitas Cendrawasih di Jayapura yaitu Drs. I Made Budi M.S. sebagai
ahli gizi dan dosen Universitas Cendrawasih sempat mengamati secara seksama
kebiasaan masyarakat tradisional di Wamena, Timika dan desa-desa kawasan
pegunungan Jayawijaya yang mengonsumsi Buah Merah.
Pengamatan atas masyarakat lokal berbadan lebih kekar dan
berstamina tinggi, padahal hidup sehari-hari secara asli tradisional yang serba
terbatas dan terbuka dalam berbusana dalam kondisi alam yang keras serta
kadang-kadang bercuaca cukup dingin di ketinggian pegunungan. Keistimewaan
fisik penduduk lain yakni jarang yang terkena penyakit degeneratif seperti:
hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan kanker.
Dengan meneliti kandungan komposisi gizinya, ternyata dalam
wujud sari Buah Merah itu banyak mengandung antioksidan (kandungan rata-rata):
- · Karoten (12.000 ppm)
- · Betakaroten (700 ppm)
- · Tokoferol (11.000 ppm)
Di samping beberapa zat lain yang meningkatkan daya tahan
tubuh, antara lain: asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dekanoat, Omega
3 dan Omega 9 yang semuanya merupakan senyawa aktif penangkal terbentuknya
radikal bebas dalam tubuh.
Betakaroten berfungsi memperlambat berlangsungnya penumpukan
flek pada arteri. Jadi aliran darah ke jantung dan otak berlangsung tanpa
sumbatan. Interaksinya dengan protein meningkatkan produksi antibodi. Ini
meningkatkan jumlah sel pembunuh alami dan memperbanyak aktivitas sel T Helpers
dan limposit. Suatu kutipan studi membuktikan konsumsi betakaroten 30-60
mg/hari selama 2 bulan membuat tubuh dapat memperbanyak sel-sel alami pembasmi
penyakit. Bertambahnya sel-sel alami itu menekan kehadiran sel-sel kanker
karena ampuh menetralisasikan radikal bebas senyawa karsinogen penyebab kanker.
Dalam beberapa penelitian terbatas yang dilakukan I Made
Budi dengan metode pengobatan langsung dengan Sari Buah Merah, peneliti
mengungkapkan keberhasilan yang amat tinggi dalam upaya pengobatan yang
dilaksanakan terhadap beberapa penyakit.
No comments:
Post a Comment