Saturday, 14-02-2015, SuluhPapua
Jayapura (SP) – Tahun lalu pemerintah Provinsi Papua mengembangkan penanaman buah merah seluas 40 hektar ditambah dengan penyediaan bibit dan bantuan mesin pengolahan buah merah menjadi minyak di lima kabupaten.
“Kegiatan – kegiatan untuk pengembangan buah merah ada di lima kabupaten di tahun 2014 yakni Kabupaten Jayapura, Yahukimo, Tolikara, Kelila – Mamberamo Tengah dan Puncak Jaya,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Provinsi Papua, Semuel Siriwa kepada wartawan diruang kerjanya, Jumat (13/2/2015)
Sementara untuk alat pengolahan minyak buah merah dengan menggunakan mesin, baru terdapat di Kabupaten Jayapura, Kelila – Mamberamo Tengah dan Tolikara. Sebab selama ini di masyarakat masih menggunakan system manual untuk pengolahan minyak buah merah dengan sistem rebus dan peras, sehingga hasil yang diperoleh masih berbau tengik.
“Saat ini pemerintah menginginkan pengolahan buah merah kearah yang lebih higienis. Makanya kita bantu dengan alat mesin,”ucapnya.
Untuk itu tahun ini akan ada penambahan tujuh mesin baru, dengan dua mesin mempunyai kapasitas sama seperti tahun lalu,sedangkan lima mesin baru kapasitasnya sangat besar, seharga Rp. 300 – 400 juta. Pengembangan
Tahun ini akan dikembangkan tanaman buah merah 265 hektar dan diarahkan untuk 8 kabupaten, seperti Kabupaten Yalimo, Pegunungan Bintang, Nduga, Keerom, Kota Jayapura, sehingga totalnya menjadi 13 kabupaten.
Nantinya akan disesuaikan dengan usulan dari masing – masing kabupaten. Sebab ada yang mendapatkan 5-20 hektar dan ada yang lebih. “Tadinya perencanaan kita rata-rata mereka ada 20 terakhir 25. Kemudian setelah kita minta calon petani dan lokasinya yang dilakukan akan di cross check ke lapangan. Ternyata angka – angka itu ada yang mengalami perubahan,” terangnya.
Sementara itu untuk pendistribusiannya khususnya dari wilayah Pegunungan akan dilaksanakan holding company bersama Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Provinsi Papua.
Menurut Siriwa, saat ini petani buah merah rutin mengirim minyak buah merah ratusan liter bahkan ribuan liter dari Wamena yang dioleah diolah menjadi produk sabun, juice buah merah dan juga permen. Termasuk produk alat kecantikan yang sudah dibuat oleh Sari Ayu – Martha Tilaar.
“Tahun 2015 ini kami sudah siapkan 400 pohon. Jika dikalikan 265 hektar maka untuk tahun ini 10.6000 anakan buah merah yang akan kita tanam untuk 13 kabupaten, tetapi biasanya kita siapkan lebih,” katanya.
Pihaknya sedang meminta tenaga ahli untuk mengecek penyebaran buah merah dimana saja. Sebab selama ini sering ada penanaman buah merah disana sini. Akan tetapi tidak diketahui luasannya berapa.
” Kalau diketahui luas tegakannya dan banyaknya pohon. Maka baru akan dikonversi. Untuk satu hektar ada 400 pohon,” jelasnya.
Kedepannya untuk pengembangan saat ini sedang berusaha dalam skala pada setiap kawasan dengan harapan setiap kawasan ada 30 hektar.
“Kita mau dorong seperti itu. Saat ini penanamannya terpencar. Kalau dalam satu kawasan akan mudah dalam hal pengumpulan minyak buah merah-nya,” tuturnya.
Sebab saat ini animo masyarakat akan penanaman buah merah sangat besar, termasuk swadaya masyarakat yang melakukan penanaman buah merah sendiri. Namun diakuinya belum ada laporan detail dari kabupaten/kota tentang petani mana yang sudah melakukannya.
Untuk pembibitannya sendiri, menurut Siriwa juga mencukupi. Karena selama ini Dinas Pertanian dan Holtikultura menerima pasokan dari Kabupaten Jayapura.
(A/GRE/R2/LO1)