Thursday, 12 March 2015

BP2KP Gelar Temu Kawasan Wilayah Adat Lapago

Thursday, 12-03-2015, SuluhPapua

Gunung Susu Jadi Sentral Kawasan Industri

Suasana Temu Kawasan Wilayah Adat Lapago di Hotel Mas Budi Wamena. (Foto : Naftali/SP)Suasana Temu Kawasan Wilayah Adat Lapago di Hotel Mas Budi Wamena. (Foto : Naftali/SP)

Wamena (SP) – Badan Percepatan Pembangunan Kawasan Papua (BP2KP) Provinsi Papua menggelar temu kawasan wilayah adat Lapago di hotel Mas Budi Wamena.

Pertemuan ini digelar Selasa (10/3/2015) untuk mengkoordinasikan dan memfokuskan langkah-langkah kongrit terkait Implementasi Program dan kegiatan untuk percepatan pembangunan di Papua.

Asisten I Setda Provinsi Papua Doren Wakerkwa dalam sambutan Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, SIP, MH mengatakan, pertemuan yang dilakukan merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya pada tahun 2014, dimana pada tahun 2015 ini pertemuan yang sama dilakukan di beberapa Wilayah adat diantaranya, Wilayah adat Mamta, Wilayah adat Saireri, Wilayah Adat Animha, Wilayah adat Mee-Pago dan Wilayah adat Lapago dengan peserta dari Kabupaten Jayawijaya, Tolikara, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Yalimo, Lanny Jaya, Nduga, Puncak, Puncak Jaya, dan Mamberamo Tengah.

Dikatakan, wilayah Papua merupakan wilayah yang sangat luas dan memiliki kandungan potensi alam yang beragan dari setiap daerah, sehingga hal ini merupakan peluang bagi kita dalam mengembangkan hasil-hasil yang belum dikelola dengan baik melalui dan dengan mengutamakan pendekatan berbasis wilayah adat yang berujung kepada menambah pendapatan asli daerah atau pendapatan masyarakat di Papua.

Dijelaskan, untuk mempermudah suplai barang dan menurunkan harga barang di wilayah pegunungan tengah Papua, pemerintah akan mengembangkan pelabuhan Poumako dengan harapan agar dapat menjadi sentral lalu lintas ke daerah selatan dan pegunungan tengah Papua.

Dikatakannya, selain pengembangngan pelabuhan, untuk wilayah Lapago pemerintah telah memilih komoditas kopi sebagai komoditas unggulan serta buah merah, dengan harapan agar kopi menjadi komuditas andalan masyarakat di wilayah Lapago dan menjadikan gunung susu sebagai sentral kawasan industri.

Lebih jauh dikatakan, dalam merencanakan pembangunan kedepan diharuskan untuk memperhatikan keterkaitan atau konektivitas dengan aktifitas ekonomi masyarakat dan dirinya sangat berharap agar segala pembagunan yang dilakukan harus melalui pendekatan berbasis wilayah adat agar dapat tujuan kepada Papua bangkit, mandiri dan sejahtera menjadi terwujud sesuai dengan harapan kita semua.

(B/NAF/R2/LO2)